Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjemah Kitab Fathul Qorib Bab Syarat Wajib Sholat

Terjemah Kitab Fathul Qorib Bab Syarat Wajib Sholat
Terjemah Kitab Fathul Qorib Bab Syarat Wajib Sholat

Syarah Kitab Al-Ghayah wa At-Taqrib Matan Abu Syuja telah diberikan penjelasan (syarah) oleh para ulama, salah satunya adalah kitab Fathul Qarib al-Mujib atau al-Qaulul Mukhtar fi Syarah Ghayah al-Ikhtishar karya Syaikh Muhammad bin Qasim al-Ghazziy (918 H / 1512 M). Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Qasim bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazi al-Qahiri as-Syafi'i. Beliau lebih dikenal dengan "Ibn al-Gharabili". Beliau lahir di bulan Rajab 859 H/1455 M di Gaza, Palestina dan di kota inilah beliau memulai kehidupan. Tepatnya pada hari Rabu, 6 Muharram 918 H/1512 M beliau wafat.

Dalam kitab fathul qorib al-mujib ini dibahas tentang fiqih Mazhab Imam Syafi'i terdiri dari muqaddimah dan pembahasan ilmu fiqih yang secara garis besar terdiri atas empat bagian, yaitu tentang cara pelaksanaan ibadah, muamalat, masalah nikah, dan kajian hukum Islam yang berbicara tentang kriminalitas atau jinayat

berikut Terjemah Bab Mukaddimah Pembukaan Kitab Fathul Qorib teks arab berharakat disertai translate arti bahasa indonesia

Bab Syarat Wajib Sholat

(فَصْلٌ) وَشَرَائِطُ وُجُوْبِ الصَّلَاةِ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ:)

(Fasal) syarat wajibnya sholat ada tiga perkara.

أَحَدُهَا (الْإِسْلَاُم) فَلَا تَجِبُ الصَّلَاةُ عَلَى الْكَافِرِ الْأَصْلِيِّ وَلَا يَجِبُ عَلَيْهِ قَضَاؤُهَا إِذَا أَسْلَمَ

Salah satunya adalah Islam. Maka sholat tidak wajib bagi kafir asli. Dan tidak wajib mengqadla’ ketika ia masuk Islam.

وَأَمَّا الْمُرْتَدُ فَتَجِبُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَقَضَاؤُهَا إِنْ عَادَ إِلَى الْإِسْلَامِ

Adapun orang murtad, maka wajib baginya untuk melakukan sholat dan mengqadlainya ketika sudah kembali Islam.

(وَ) الثَّانِيْ (الْبُلُوْغُ) فَلَا تَجِبُ عَلَى صَبِيٍّ وَصَبِيَّةٍ

Yang kedua adalah baligh. Maka sholat tidak wajib bagi anak kecil laki-laki dan perempuan.

لَكِنْ يُؤْمَرَانِ بِهَا بَعْدَ سَبْعِ سِنِيْنَ إِنْ حَصَلَ التَّميِيْزُ بِهَا وَإِلَّا فَبَعْدَ التَّمْيِيْزِ

Namun keduanya harus diperintah melaksanakan sholat setelah berusia tujuh tahun jika sudah tamyiz, jika belum maka diperintah setelah tamyiz.

وَيُضْرَبَانِ عَلَى تَرْكِهَا بَعْدَ كَمَالِ عَشْرِ سِنِيْنَ

Dan keduanya harus di pukul sebab meninggalkan sholat setelah berusia sepulu tahun.

(وَ) الثَّالِثُ (الْعَقْلُ) فَلَا تَجِبُ عَلَى مَجْنُوْنٍ

Yang ketiga adalah memiliki akal sehat. Maka sholat tidak wajib bagi orang gila.

وَقَوْلُهُ (وَهُوَ حَدُّ التَّكلِيْفِ) سَاقِطٌ فِيْ بَعْضِ نُسَخِ الْمَتْنِ

Perkataan mushannif “akal adalah batasan taklif(tuntutan syareat)” tidak tercantum di dalam sebagian redaksi matan.

Posting Komentar untuk "Terjemah Kitab Fathul Qorib Bab Syarat Wajib Sholat"