Kitab
Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah (Arab:الأربعون النووية)
Arba’în berarti 40 , namun hadis dalam kitab ini tidak berjumlah persis
40, melainkan 42 hadits. Hadits dalam arbain nawawi berkaitan dengan
pilar-pilar dalam agama Islam baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang),
serta hadits-hadits yang berkaitan dengan jihad, zuhud, nasihat, adab,
niat-niat yang baik dan semacamnya
Hadits-hadits dalam Arbaîn
Nawawiyah merupakan landasan atau fondasi dalam agama Islam. Sebagian
ulama berpendapat bahwa ajaran Islam, atau setengahnya, atau
sepertiganya berlandaskan pada hadits-hadits dalam kitab ini.
Penyusun
atau pengarang kitab arbain nawawi adalah Al-Imam al-Allamah Abu
Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi (الإمام العلامة أبو
زكريا محيي الدين بن شرف النووي الدمشقي), atau lebih dikenal sebagai Imam
Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi'i.
Kali ini
akan membahas Secara ringkas terjemah arti Hadits Ke 38 (KeTiga Puluh Delapan) Kitab Arbain
Nawawi tulisan Arab Berharakat beserta artinya dalam bahasa indonesia
Hadits Ke 38 (KeTiga Puluh Delapan) Kitab Arbain Nawawi
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ [رواه البخاري]
Kosa kata / مفردات :
عادى : Memusuhi آذنـ(تـ)(ـه) : (Aku) izinkan,
تقرب : Mendekatkan diri, beribadah umumkan (kepadanya)
النوافل jamak dari نافلة (perkara- افترضـ(تـ)(ـه) : (Aku) wajibkan
perkara sunnah) (padanya)
استعاذ(ني) : Minta perlindungan يبطش : Memukul, menampar.
(kepada-Ku) أعيذنـ(ـه) : (Aku) lindungi (dia)
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhya Allah ta’ala berfirman : Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi “ Riwayat Bukhori.
Pelajaran yang dapat diambil dari hadits/الفوائد من الحديث:
1. Besarnya kedudukan seorang wali, karena dirinya diarahkan dan dibela oleh Allah ta’ala.
2. Perbuatan-Perbuatan fardhu merupakan perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah ta’ala .
3. Siapa yang kontinyu melaksanakan sunnah dan menghindar dari perbuatan maksiat maka dia akan meraih kecintaan Allah ta’ala .
4. Jika Allah ta’ala telah mencintai seseorang maka dia akan mengabulkan doanya.
Posting Komentar untuk "Terjemah Hadits Ke 38 (KeTiga Puluh Delapan) Kitab Arbain Nawawi Beserta arti dan Penjelasannya Ringkas"