Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjemah Kitab Aqidatul Awam : Tentang Kitab- Kitab yang diturunkan Allah SWT

 

Terjemah Kitab Aqidatul Awam : Tentang Kitab- Kitab Allah SWT

berikut adalah penjelasan terjemah arti sifat Tentang Tentang Kitab- Kitab yang diturunkan Allah SWT : Taurat, Zabur, Daud, Al-Qur’an serta shuhuf-shuhuf  dalam kitab nadham Aqidatul Awam yang dikarang /disusun oleh Syaikh Ahmad Marzuki berisi tentang dasar Ilmu Tauhid

mushannif (pengarang ) berkata :

أَرَبَعَةٌ مِنْ كُتُبٍ تَقْصِيْلًهَا تَوْرَةُ مُوْسَى باالْهُدَى تَنْزِيَلُهَا .


Ada empat buah kitab di turunkan Taurat pada Musa menjadi tuntunan


زَبُوْرُدَاوُدْ وَإِنْجِيْلُ عَلَى عِيْسَى وَفُرْقَانُ عَلَى خَيْرِ الْمَلاَ .


Zabur pada Daud injil diturunkan Isa Al-Qur’an pada sebaik Insan


وَصُحُفُ الْخَلِيْلِ وَالكَلِيْمِ فِيْهَا كَلاَ مُالْحَكَمِ الْعَلِيْمِ .


Dalam suhuf Ibrahim dan Musa itu firman yang bijaksana dan Maha tahu


 وَكُلُّ مَاأَتَى بِهِ الرَّسُوْلُ فَحَقُهُ التَسْلِيْمُ وَالْقَبُوْلُ .


Semua yang di bawa para utusan wajib di terima dan diperhatikan

---------------------------

Tentang Malaikat


أَرْبَـعَةٌ مِنْ كُتُبٍ تَفْصِيْلُهَا تَوْرَاةُ مُـوْسَى بِالْهُدَى تَنْزِيْلُهَا

زَبُوْرُ دَاوُدَ وَإِنْجـِيْلُ عَلَى عِيْسَى وَفُرْقَانٌ عَلَى خَيْرِ الْمَلاَ


Rincian empat kitab (yang wajib diketahui) adalah Taurat(nya Nabi) Musa yang diturunkan membawa petunjuk, Zabur(nya Nabi) Dawud, Injil yang diturunkan atas Isa dan Furqan (al-Qur'an) yang diturunkan kepada sebaik-baik nabi.

وَصُـحُفُ الْخَلِيْلِ وَالْكَلِيْمِ فِيْهَا كَـلاَمُ الْحَكَمِ الْعَلِيْمِ


Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, di dalamnya terdapat firman Tuhan Yang Maka Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

Syarah / penjelasan :

Iman kepada kitab Allah SWT adalah percaya dan meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan beberapa kitab kepada para rasul-Nya untuk dijadikan pedoman hidup manusia. Dalam hal ini, beriman kepada kitab Allah SWT mencakup tiga perkara:

1. Percaya bahwa kitab-kitab itu benar-benar diturunkan oleh Allah SWT.

2. Beriman bahwa Allah SWT telah menurunkan beberapa kitab yang wajib diketahui. Yakni, al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, Taurat kepada Nabi Musa as, Injil kepada Nabi Isa as dan Zabur kepada Nabi Dawud as.

3. Mempercayai kepada berita-berita yang dibawa oleh kitab-kitab tersebut.

Kenapa Allah SWT menurunkan kitab kepada para rasul-Nya. Tidak cukupkah manusia dengan akalnya dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dapat menentukan baik dan buruk untuk mencari kebahagiaan dunia dan akhirat? Jawabannya dari pertanyaan ini bisa dilihat dari tiga sisi:

1. Akal manusia itu sangat terbatas. Begitu pula dengan ilmu yang diberikan Allah SWT kepada manusia hanya sedikit sekali. Ibarat setetesair yang berada di samudera yang luas membentang, itulah gambaran ilmu yang dimiliki manusia dibandingkan dengan ilmu Allah SWT.

2. Kalau manusia diberikan kebebasan sepenuhnya, maka yang terjadi adalah manusia akan berbeda dalam mendefinisikan perkara baik yang dapat mengantarkannya menuju kebahagiaan dunia akhirat, serta perbuatan buruk yang menjadikan hidup manusia menjadi sengsara.

Contoh kecil tentang pergaulan bebas atau seks pra nikah. Bisa saja di suatu daerah, misalnya di Barat dianggap baik dan tidak akan menimbulkan kerusakan, tapi dalam budaya timur hal itu merupakan perbuatan asusila yang mendatangkan kesengsaraan dunia dan akhirat. Di sinilah fungsi kitab Allah SWT yang menjelaskan berbagai hukum Allah SWT.

3. Tidak semua perbuatan dapat diketahui dengan akal manusia. Ada banyak hal yang membutuhkan petunjuk dari Allah SWT agar perbuatan itu dapat dikerjakan dengan cara yang benar.

Misalnya tentang tata cara beribadah kepada Allah SWT seperti shalat, puasa dan haji. Untuk mengetahui cara tersebut harus menunggu penjelasan dari Allah SWT melalui kitab dan rasul-Nya. Tanpa penjelasan itu maka manusia tidak akan mengetahui tatacara beribadah yang benar kepada Allah SWT.

Inilah diantara beberasa alasan kepada Allah SWT menurunkan kitab kepada para rasul-Nya.

وَكُـلُّ مَا أَتَى بِـهِ الرَّسُوْلُ فَـحَقُّهُ التَّسْلِيْمُ واَلْقَبُوْلُ


Segala sesuatu yang disampaikan oleh rasul, maka kewajibannya adalah dibenarkan dan diterima.

Syarah / penjelasan :

Umat Islam wajib meyakini dan melaksanakan semua yang dibawa dan disampaikan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perintah, larangan atau hal yang terkait dengan kabar tentang hal-hal gaib. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:

وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ. (الحشر، 7).

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. al-Hasyr : 7).

Apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah perkara yang wajib diyakini kebenarannya. Termaktub semuanya di dalam al-Qur’an dan hadits. Ketika Allah SWT dan Rasulullah SAW menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, maka hal tersebut wajib diyakini kebenarannya. Begitu pula pengakuan Allah SWT dan rasul-Nya kepada sahabat nabi, maka wajib bagi umat Islam untuk meyakininya.

Meyakini apa yang dibawa oleh Nabi SAW bisa berarti bahwa umat Islam wajib melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dan Rasul-Nya. Melaksanakan shalat, puasa, zakat, haji, berbuat baik kepada semua makhluk Allah SWT, kemudian tidak melakukan pencurian, perzinahan, perusakan lingkungan, aniaya, penipuan dan semacamnya, adalah bentuk dari upaya untuk melaksanakan apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Dan inilah yang disebut Islam yang sempurna (kaffah) sebagaimana difirmankan Allah SWT:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلاَ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ. (البقرة : 208).

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. al-Baqarah : 208).


Posting Komentar untuk "Terjemah Kitab Aqidatul Awam : Tentang Kitab- Kitab yang diturunkan Allah SWT"